Kinni.id, Tulang Bawang – Pemilihan umum (Pemilu) yang berlangsung pada 14 Februari 2024 dan ditetapkan hari libur nasional oleh Presiden republik agar seluruh warga negara Indonesia bisa memberikan hak suaranya ke tempat pemungutan suara ( TPS) sebagai pesta Demokrasi.
Namun berbanding balik pelaksanaan nya yang diduga dilakukan oleh panitia pemungutan suara (PPS ) salah kampung yang ada di kecamatan Gedung aji yakni,Ketua Panitia pemungutan suara (PPS) Kampung Aji jaya KNPI menyalahi aturan dari Ketua pemilihan umum (KPU) diduga tilep dana operasional Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)dan lainnya.
Berdasarkan keterangan narasumber yang berkompeten tidak mau di sebutkan namanya ketua panitia pemungutan suara (PPS ) inisial (S) telah markup anggaran operasional yang di peruntukkan untuk anggaran biaya pemungutan suara di satu TPS yang telah di sepakati oleh KPU pusat sebagai berikut
1.Operasional KPPS RP.1.000.000 rincian terlampir
2.Pembuatan TPS Rp.2.500.000 rincian terlampir
3 konsumsi KPPS Rp.864.000 rincian terlampir
Dengan total keseluruhan sebesar Rp.4.364.000; pada Kamis(29/2).
Namun berbeda Berdasarkan hasil musyawarah ketua PPS dan KPPS serta anggota disepakati untuk satu TPS pemungutan suara menghabiskan anggaran sebagai berikut
1untuk makan minum rp 900.000
2 Sewa printer rp 500.000
3sewa kipas rp 250.000
4Sewa sound sistem rp 200.000
5Data rekap rp 100.000
Total per TPS rp 1.950.000
“Di hari pemungutan suara (14 Februari 2024).dana itu di tambah senilai Rp.400.000 untuk keperluan yang tak terduga, untuk Kampung Aji jaya KNPI terdiri dari 10 Tempat pemungutan suara (TPS) berdasarkan Rancangan anggaran belanja yang ditetapkan oleh Komisi pemilihan umum (KPU) sebesar Rp.4.364.000; namun diduga ketua panitia pemungutan suara (PPS) berinisial (S) merubah Rab nya menjadi Rp.1.950.000; “ungkap Narasumber kepada awak media.
Di tempat terpisah (S)saat dikonfirmasi melalui via telepon selular mengelak ini mas dapat info dari mana, ini semua anggaran di salurkan terkecuali emang yang buat sewa gedung itu memang gak sewa tapi bahasanya sih uang untuk kebersihan karna dari pihak sekolah meminta uang Rp. 250.000 persekolah dan RP.250.000 untuk uang dekorasi, kilahnya.
Kemudian awak media menanyakan tentang uang makan yang diduga di lebih lebihkan oleh PPS dia menjawab, ya kami kasih semua kok mas reelnya uang makan nya berjumlah Rp.900 000 untuk uang makan, jelasnya
Narasumber menduga sangat jelas sekali dugaan pemotongan anggaran yang dilakukan oleh ketua panitia pemungutan suara kepada 10 TPS sangat fantastis, sangat berbeda nominal anggaran yang telah ditetapkan oleh Komisi pemilihan umum (KPU) pusat,kami berharap kepada pihak terkait dapat mengusut dugaan tersebut, agar ada titik terang,harap Narasumber.(DN/Tim)