Peringati Hari Hepatitis Sedunia RSUDAM Gelar Aksi dan Edukasi

0
274
RSUDAM saat melakukan aksi dan edukasi di Tugu Adipura

Kinni.id, Bandar Lampung – Dalam rangka memperingati Hari Hepatitis Sedunia yang jatuh setiap tanggal 28 Juli. Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Lampung menggelar aksi dan edukasi bersama lintas sektor.

Diketahui, Hepatitis merupakan penyakit yang timbul dari bermacam-macam diantaranya infeksi virus hepatitis A, B, C, D, dan E.

Namun, baru-baru ini juga dunia tengah menghadapi wabah baru infeksi hepatitis akut misterius yang sampai saat ini masih belum diketahui penyebabnya. Bahkan bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak hingga dewasa.

Untuk itu, RSUDAM menggelar aksi dan edukasi pasar masyarakat Lampung, yang bertempat di Tugu Adipura bersama kanit patroli IPDA Tajudin, Aiptu Supomo, Aipda Chaidir bersama TIM promosi kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Lukman Pura Sp.PD.K-GH., MHSM menyampaikan edukasi yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Lampung dalam mengenali penyakit Hepatitis sedini mungkin.

“Kita gelar aksi dan edukasi supaya masyarakat Lampung dapat mengetahui sejak dini tentang penyakit Hepatitis,” ujarnya, Kamis (28/07/22).

Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar infeksi hepatitis akut menyebabkan penyakit ringan, dan bahkan tidak terdeteksi. Namun, dalam beberapa kasus, ada juga yang menyebabkan komplikasi hingga fatal. Pada tahun 2019, tercatat ada 78 ribu kematian yang terjadi di seluruh dunia akibat komplikasi infeksi hepatitis A hingga E akut.

Strategi Sektor Kesehatan Global tentang HIV, hepatitis virus, dan infeksi menular seksual untuk periode 2022-2030, menekankan pentingnya perawatan yang berpusat pada orang dan penyelarasan sistem, serta integrasi layanan untuk mencapai tujuan eliminasi pada tahun 2030.

Tujuan untuk hepatitis setidaknya 60 persen orang yang hidup dengan hepatitis B dan C harus didiagnosis dan setidaknya 50 persen memenuhi syarat untuk pengobatan harus sembuh (hepatitis C) atau menerima pengobatan (hepatitis B) pada tahun 2025.

BACA JUGA :   PLN UID Lampung Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan Dengan Ciptakan Tata Kelola Perusahaan Berbasis GCG

Agar hal ini terjadi, mereka yang membutuhkan harus memiliki akses ke layanan hepatitis yang dapat diakses, serta yang merata, efektif, efisien, tepat waktu dan dengan kualitas baik.

Lukman Pura juga menjelaskan selain perawatan, WHO juga membagikan lima tindakan untuk melindungi diri dari Hepatitis.

“Beberapa tindakan untuk melindungi diri seperti menggunakan suntikan steril, memakai pisau cukur dan pisau sendiri (tidak berbagi dengan orang lain), melakukan seks yang aman, dan menggunakan peralatan tato dan tindik yang aman (bersih dan steril), kemudian
Vaksinasi bayi Hepatitis B,” jelasnya.

Sejarah Hari Hepatitis Sedunia adalah kesempatan untuk meningkatkan upaya nasional dan internasional tentang hepatitis, mendorong tindakan, dan keterlibatan oleh individu, mitra, dan masyarakat. Selain itu, menyoroti perlunya tanggapan global yang lebih besar sebagaimana diuraikan dalam laporan hepatitis Global WHO tahun 2017 .

Tanggal 28 Juli dipilih karena bertepatan dengan hari ulang tahun ilmuwan pemenang hadiah Nobel Dr Baruch Blumberg. Ia merupakan sosok yang menemukan virus hepatitis B (HBV) dan mengembangkan tes diagnostik dan vaksin untuk virus tersebut.

Cakupan pengujian dan pengobatan yang rendah adalah kesenjangan terpenting yang harus diatasi untuk mencapai tujuan eliminasi global pada tahun 2030.

Tim PKRS mengajak kepada masyarakat untuk melakukan skrining sejak dini melalui paket yang ada pada Medical Check Up di pelayanan RSUD.Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Selain kegiatan edukasi tim PKRS juga membagikan souvenir, berbagai leaplet pelayanan RS.Abdul Moeloek. (KN)

Facebook Comments