Kinni.id, Bandarlampung – Provinsi Lampung saat ini sedang memasuki puncak musim kemarau tahun 2023.
Dalam puncak musim kemarau 2023 ini, prakiraan curah hujan di Provinsi Lampung terbilang sangat rendah. Bahkan beberapa daerah ada yang hanya memiliki curah hujan 0-20 mm. Lalu wilayah lain memiliki curah hujan berkisar antara 21-50 mm.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung memprakirakan puncak musim kemarau di Provinsi Lampung tahun 2023 ini terbilang ekstrim dikarenakan musim kemarau bersamaan dengan datangnya fenomena El Nino.
Dampak dari musim kemarau tersebut berpengaruh besar terhadap kondisi sumber daya air di Provinsi Lampung.
Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Lampung Emilia Kusumawati, mengungkap ketersediaan sumber daya air di Provinsi Lampung sebesar 31.835.052.182 meter kubik per tahun dalam kondisi normal.
” Jumlah ketersediaan sumber daya air sebesar 31.835.052.182 m³/tahun, ” kata Emilia Kusumawati Senin ( 4/9/2023 ).
Namun dengan adanya jumlah ketersediaan tersebut, belum bisa terkelola sepenuhnya dengan baik itu karena daya tampung air di Provinsi Lampung masih belum memadai.
Kemampuan daya tampung air di Provinsi Lampung menurut data hanya 19.477.667.198 m³/tahun. Sehingga dengan ketersediaan sumber daya air di Provinsi Lampung 31.835.052.182 m³/tahun, ada sebanyak 12.357.384.984 m³/tahun atau 38,8 persen tidak tertampung atau terkelola.
Emilia mengatakan hanya 18 persen wilayah di Lampung mampu menampung sesuai ketersediaan sumber daya air. Sedangkan 82 persen lainnya belum.
Oleh karena itu Pemprov Lampung menyusul Strategi pengelolaan sumber daya air di Lampung. Strategi itu tertuang dalam RPJMD 2025-2030.
” Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan, ” tutup Emilia Kusumawati.