Kinni.id, Bandar Lampung – Dosen Fakultas Hukum Unila, Prof. Hamzah resmi mendaftar sebagai bakal calon Rektor Universitas Lampung periode 2023–2027.
Prof. Hamzah datang ke sekretariat Panitia Pemilihan Rektor Unila, di lantai III Gedung Rektorat, pada senin 28 November 2022, didampingi beberapa dosen dari Fakultas Hukum Unila.
Prof. Hamzah bertemu dengan panitia penyelenggara, dan melakukan pengecekan berkas-berkas sebagai bentuk syarat administrasi. Maju sebagai calon orang nomor satu di Unila, Prof. Hamzah telah menyiapkan visi dan misi.
Prof. Hamzah menyiapkan visi agar Unila Menjadi Perguruan Tinggi yang bermartabat, berkarakter, unggul, berdaya saing, bernalar kritis, merdeka, dan berjejaring secara nasional dan global dalam tatanan
moral kearifan lokal.
Selain itu, Prof.Hamzah menyiapkan enam misi sebagai rektor jika terpilih yakni:
1.Menyelenggarakan Tridharma perguruan tinggi yang inovatif, berbasis
kompetensi, dan berwawasan lingkungan yang berkearifan lokal;
2. Membangun reputasi perguruan tinggi yang berintegritas untuk membentuk
lulusan yang berkarakter dan berkualitas;
3. Mengkolaborasikan riset perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia
industri (DUDI);
4. Meningkatkan status Universitas Lampung menjadi PTNBH;
5. Meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; dan
6. Membangun kampus Universitas Lampung di lahan baru.
Selain itu, dosen Hukum Perdata Unila tersebut juga telah menyiapkan beberapa program kerja yang disusun dalam bentuk misi yakni :
Misi-1: Menyelenggarakan Tridarma perguruan tinggi yang inovatif, berbasis
kompetensi, dan berwawasan lingkungan yang berkearifan lokal
1. Memaksimalkan penggunaan teknologi informasi dengan sumber daya manusia
yang berkompeten di bidangnya; dan
2. Membangun sarana, prasarana dan infrastruktur kampus bagi civitas akademika
dengan menerapkan budaya “Green Campus”.
Misi-2: Membangun reputasi perguruan tinggi yang berintegritas untuk membentuk
lulusan yang berkarakter dan berkualitas
1. Membangun tata kelola perguruan tinggi yang menerapkan prinsip “Good
University governance, yaitu: Transparansi, Akuntabilitas (kepada stakeholders),
Responsibility (tanggung-jawab), Independensi (dalam pengambilan keputusan),
Fairness (adil), Penjaminan mutu dan relevansi, efektifitas dan efisiensi, dan nirlba
2.Melaksanakan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) secara
efektif dan efisien dengan menyediakan pembiayaan yang cukup untuk
menghasilkan lulusan siap kerja.
Misi-3: Mengkolaborasikan riset perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia
industri (DUDI)
1. Mengembangkan kerja sama dengan pemerintah daerah dan DUDI untuk
membiayai riset yang saling menguntungkan; dan
2. Memaksimalkan hasil riset yang industrial applicable product dengan
berorientasi HKI.
Misi-4: Meningkatkan status Universitas Lampung menjadi PTNBH
1. Meningkatkan jumlah program studi berakreditasi unggul;
2. Meningkatkan penggalangan dana non akademik dari pihak ketiga untuk
memenuhi standar minimum kelayakan finansial PTNBH; dan
3. Menjalankan tanggung jawab sosial kepada masyarakat dengan memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Misi-5: Meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan
1. Memaksimalkan pemberian remunerasi bagi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan;
2. Memberikan beasiswa atau bantuan pendidikan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya.
Misi-6: Membangun kampus Universitas Lampung di lahan baru
1. Mengusahakan tindak lanjut penyerahan lahan di Kotabaru untuk pengembangan
kampus Universitas Lampung; dan
2. Menindaklanjuti pengelolaan bersama dengan Pemerintah Provinsi Lampung
dalam pembangunan kampus Universitas Lampung di lahan baru.
Usai mendaftar, Prof. Hamzah menyebut Pilrek saat ini sebagai momentum perubahan paska adanya peristiwa hukum yang menimpa Unila.
“Semua mengambil tindakan, pemilihan rektor dipercepat dan kami berusaha menyukseskan dan membuat perubahan mendasar,” Ujarnya
Lanjut Prof. Hamzah, ia mengikuti kontestasi karena ingin memberikan kemajuan secara bermartabat pada Unila, tanpa menghilangkan kearifan lokal. Karena itu, ia bertekad memulihkan nama baik Unila.
“Perlahan kami perbaiki nama baik Unila, lanjutkan pembangunan, lanjutkan kegiatan tridharma perguruan tinggi, pada aspek pendidikan, pengabdian, dan penelitian,” kata Guru Besar Unila itu. (*)