Kinni.id, Bandar Lampung – Gubernur Arinal Djunaidi membuka acara “Perempuan TOP (Teladan, Optimis, Produktif) Viralkan Perdamaian dalam Pencegahan Terorisme dan Radikalisme”, di Balai Keratun Lt.III, Rabu (27/7).
Gubernur Arinal mengapresiasi atas dijadikannya Provinsi Lampung, sebagai salah satu tempat diselenggarakannya kegiatan Perempuan TOP Viralkan Perdamaian Dalam Pencegahan Radikalisme, dan Terorisme yang merupakan kerjasama, BNPT RI dengan FKPT Provinsi Lampung.
Kegiatan ini, kata Gubernur, sangat _urgen_ dan strategis sebagai salah satu upaya dalam rangka pencegahan, dan penanggulangan radikalisme dan terorisme, khususnya di kalangan perempuan.
“Salah satu fenomena yang mengkhawatirkan saat ini, yakni Pandemi virus ideologi radikalisme yang telah menginfeksi, tak kurang dari 30 Juta Penduduk Indonesia,” kata Gubernur.
Kondisi ini, berpotensi mengancam keutuhan NKRI yang dibangun atas dasar ideologi Negara yaitu Pancasila, karena radikalisme, adalah paham hulu yang berhilir atau berujung pada tindakan terorisme.
Dalam rangka melakukan pencegahan terorisme, Gubernur Arinal mengakui bahwa dirinya saat ini berupaya dalam menciptakan ekonomi kerakyatan agar masyarakat di Provinsi Lampung menjadi lebih sejahtera.
“Tugas Saya, bagaimana membuat perekonomian bagus. Doakan kami agar daerah kami menjadi salah satu daerah yang bersih dari paham radikalisme,” kata Gubernur.
Menurut Gubernur Arinal, pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan terorisme, agar berjalan efektif dan komprehensif, harus dilakukan secara kolektif, terkoordinasi, sinergi dan terpadu yang melibatkan seluruh komponen-komponen bangsa dan elemen-elemen masyarakat.
Di akhir sambutannya, Gubernur mengharapkan empat hal bagi para Perempuan yang menjadi peserta dalam kegiatan ini. Pertama, Perempuan diharapkan memiliki visi untuk membangun kedamaian dan merawat lingkungannya secara kolaboratif dengan berbagai kalangan.
“Kemudian mengembangkan _digital skills_ dan _digital ethics_ agar mampu menebarkan kebajikan dan mengajak masyarakat menguatkan pluralisme lewat konten-konten yang membangun,” jelas Gubernur Arinal.
Selanjutnya, Perempuan diharapkan mampu mengidentifikasi kekuatan diri yang dapat menjadikan diri mereka sosok yang unggul, tangguh sebagai agen perdamaian dan terakhir, serta memiliki rasa kebanggaan akan bangsa dan negaranya sebagai negara besar.
Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT RI, Mayjen TNI Nisan Setiadi mengatakan bahwa terorisme menjadi ancaman bagi peradaban modern dan merupakan kejahatan bagi perdamaian dan keamanan umat manusia.
“Mohon maaf, teroris bukan agama. Teroris, ya teroris, artinya berbuat kekerasan. Terorisme membajak agama, semua agama melarang dan tidak menghendaki kekerasan,” terang Mayjen Nisan.
Mayjen Nisan juga mengungkapkan, merujuk pada hasil survei yang dilakukan oleh BNPT tahun 2020, bahwa faktor yang paling efektif dalam mereduksi potensi radikalisme secara berturut-turut adalah, inseminasi sosial media, internalisasi kearifan lokal, perilaku kontra radikal dan pola pendidikan keluarga pada anak.
“Para Ibu sangat berperan dalam mendidik anak dan lingkungannya agar tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme,” kata Mayjen Nisan.
Hadir dalam acara Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, Forkopimda Provinsi Lampung, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung Puji Raharjo, Direktur Reskrimum Polda Lampung Kombes Pol. Reynold Hutagalung, Kasatwil Densus 88 Wilayah Lampung, Asisten Pemerintahan & Kesra Qudrotul Ikhwan, Kaban Kesbangpol sekaligus Ketua FKPT Lampung M. Firsada, Staf Ahli Kementerian Kominfo RI Devie Rahmawati, Akademisi Universitas Lampung Handi Mulyaningsih, Perwakilan Organisasi Perempuan, Mahasiswa dan Pelajar. (KN/*)