Kinni.id, Bandar Lampung – Mengenang peristiwa Kudatuli atau kerusuhan 27 Juli 1996, kantor DPD PDI Perjuangan menggelar acara pengajian dan tahlil untuk memperingati 26 Tahun Tragedi Kuda Tuli di kantor sekretariat DPD PDI Lampung, Selasa (26/07/22).
Sekretaris DPD PDI Perjuangan, Sutono mengatakan agenda pengajian dan tahlil ini merupkan agenda untuk mendoakan para pejuang atau pahlawan partai yang sudah gugur dalam tragedi kuda tuli.
Sutono menuturkan makna peringatan Kudatuli ini ialah mendoakan para pejuang yang telah berkorban demi partai.
“Momen pengajian dan tahlilan ini agenda untuk mendoakan para arwah pejuang partai, selain itu untuk membentuk kesolidan antar kader untuk persiapan menjelang pemilu 2024 mendatang,” katanya
Peristiwa Kudatuli bahkan disebut sebagai salah satu peristiwa terkelam dalam sejarah demokrasi, terutama terkait dualisme partai politik di Indonesia.
Ia menceritakan tragedi kuda tuli merupakan tragedi yang tidak bisa dilupakan oleh kader pdip, pasalnya tragedi itu meninggalkan luka mendalam dimana dalam tragedi tersebut memakan 5 orang meninggal, ratusan orang luka-luka, dan 23 orang menghilang termasuk Widji Tukul.
Kudatuli sendiri memiliki arti peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri.
Penyerbuan dilakukan oleh massa pendukung Soerjadi (Ketua Umum versi Kongres PDI di Medan) serta dibantu oleh aparat dari kepolisian dan TNI.
“Yang kita tanamkan hari ini adalah semangat dan spirit kita, jangan tuli terhadap kebenaran, kita bela warga kecil itulah hakiki yang ada pada kegiatan ini,” ujarnya
Sutono juga menyampaikan bahwa impian PDI Perjuangan yakni memenangi hatrick pada Pemilu 2024 mendatang.
Sutono juga menegaskan jika saat ini program yang dijalankan adalah gotong royong bersama kader agar bisa menjadi lebih kuat lagi.
“Berdasarkan survei, PDI perjuangan tetap memenangkan untuk hati rakyat,” tandasnya.
Kegiatan tahlilan dan pengajian yang dihadiri oleh Mukhlis Basri anggota DPR RI Komisi I juga menyampaikan, hal ini menjadi bukti bahwa DPD PDI Perjuangan Lampung tidak melupakan sejarah.
“Dengan kegiatan hari ini, menjadi bukti bahwa kita tidak melupakan sejarah bagaimana Kudatuli menjadi tonggaknya demokrasi yang terjadi,” tutupnya. (KN)