Andhika Minta Ahli Gizi Awasi Ketat Program MBG

0
124

KINNI.ID, BANDAR LAMPUNG – Puluhan siswa SDN 2 Sukabumi dan SMPN 31 Campang Raya, Bandar Lampung, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tiga siswa di antaranya harus menjalani perawatan intensif di RS Urip Sumoharjo.

Sejumlah siswa mengalami gejala sakit perut, pusing, dan diare setelah mengonsumsi makanan tersebut.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa SR, menyampaikan keprihatinannya. Ia menilai niat baik Presiden Prabowo melalui program MBG tidak boleh tercoreng hanya karena persoalan kebersihan yang semestinya bisa dicegah.

“Kita prihatin, karena niat Pak Prabowo ini baik. Tapi kita belum bisa memastikan penyebabnya. Harus diteliti lebih lanjut apakah dari makanan atau faktor lain. Yang jelas, kebersihan dapur dan petugas MBG harus sangat diperhatikan. Masalah perut biasanya disebabkan bakteri, bisa dari makanan maupun air yang digunakan,” ujar Andika, Minggu (31/8/2025).

Ia menekankan bahan makanan, mulai dari sayuran hingga olahan lain, harus diperiksa ketat terkait masa kedaluwarsa, kebersihan pencucian, hingga proses pengolahan.

Selain itu, menurutnya, peran ahli gizi di dapur MBG tidak boleh sebatas menghitung kandungan gizi, tetapi juga memastikan keamanan makanan sebelum disalurkan.
“Ahli gizi harus mencicipi dulu sebelum makanan diberikan ke anak-anak. Jangan sampai makanan yang belum dicek langsung dikirim ke sekolah,” tegas anggota DPRD daerah pemilihan Bandar Lampung itu.

Andika juga meminta dapur MBG memiliki prosedur tetap (protap) yang jelas, dengan pengawasan ketat dari ahli gizi serta penerapan standar kebersihan yang maksimal.
“Ahli gizi di MBG itu harus ada dan benar-benar berfungsi. Protap harus jelas, kebersihan dapur dijaga, dan semua faktor diperhatikan agar kasus seperti ini tidak terulang lagi,” tambahnya.

BACA JUGA :   Triwulan II 2024 Perekonomian di Lampung Mengalami Kenaikan

Lebih jauh, ia mengimbau agar proses pembuatan makanan dilakukan lebih higienis sehingga program MBG berjalan sesuai tujuan. Ia juga menyoroti pentingnya pemilihan bahan baku, termasuk tekstur nasi agar tidak terlalu keras sehingga mudah dikonsumsi anak-anak. (Kn/*)

Facebook Comments